Selasa, 20 Oktober 2015

Kuliah Umum Etika Rekayasa


   JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
                                  2015

Disusun oleh : Muhammad Miftah

Pendidikan dan Pelatihan Berbasis Pelatihan Kerja Produksi (Retooling-PBET)
Oleh : Bapak Slamet Subagyo

Tujuan : Mewujudkan tenaga kerja yang mandiri.
Paradigma baru dalam perdagangan dunia 2015-2020 diantaranya :
  1. Peluang dan tantangan
  2. Membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) global
a.       Kecepatan
b.      Inovasi dan kreativitas
c.       Berbasis kualitas

Pengertian Retooling adalah program pendidikan atau pelatihan “Perkuatan” yang diberikan. Retooling-pengelasan dimaksudkan :
  1. Mengajak
  2. Bekerja sama
Konsep 3 in 1 diantaranya :
  1. Recruitment
  2. Pendidikan atau Pelatihan
  3. Sertifikasi
  4. Penempatan Kerja.
Present Situation
Responsibility for Regional training and qualification
  1. Japan (JWES)
Welding Engineer : SWE, WE, AWE
  1. Asian Welding Federation (AWF)
a.       CWCS       (Common Welder Certification Scheme)
b.      ACB          (Authorized Certifying Body)
c.       ATC          ( Authorized Testing Center)
d.      ATB
  1. USA (AWS)
a.       Welding Engineer
b.      Welding Inspector, diantaranya : SCWI, CWI, CAWI
c.       Welding Supervisor
d.      Welder
  1. Europe (UK)
a.       Welding Inspector, diantaranya : Senior WI, WI, Visual WI
b.      Nondestructive Testing, diantaranya : Level III, Level II, Level I

Engineer Ethics (Etika Rekayasa/ Profesi)
Oleh : Bapak Aris Widyo Nugroho

Sarjana Teknik (S.T.) vs Insinyur (Ir.)
            Sarjana Teknik merupakan gelar akademik yang diberikan kepada mahasiswa lulusan program pendidikan sarjana (S-1). Insinyur adalah orang yang bekerja dalam bidang keteknikan, yaitu orang-orang yang menggunakan pengetahuan ilmiah yang menyelesaikan masalah praktis menggunakan teknologi. Gelar Insinyur (Ir.) sudah ada sejak negeri ini merdeka, dimana gelar ini diberikan kepada mahasiswa teknik/ pertanian/ kehutanan yang sudah menyelesaikan pendidikan tekniknya (S-1).

Ir. Diganti S.T.
            Sejak tahun 1993, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan mengeluarkan Keputusan Nomor 036/U/1993 tentang Gelar dan Sebutan Lulusan Perguruan Tinggi. Semua sarjana teknik diberi gelar akademik Sarjana Teknik (S.T.)

Februari 2014 lalu, Pemerintah dan DPR mengesahkan UU Keinsinyuran.
            Cara memperoleh gelar insinyur saat ini berbeda dengan cara meraih gelar insinyur sebelum tahun 1993. Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk mendapatkan gelar insinyur yaitu :
  1. Telah lulus dari bidang teknik yang dibuktikan dengan ijazah S-1 dengan gelar sarjana teknik (S.T.)
  2. Telah mengikuti diklat yang diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi yang dapat anda pilih sendiri
  3. Setelah dinyatakan lulus akan mendapatkan Sertifikat Insinyur Profesi (SIP) dan Sertifikat Keahlian (SKA) menurut bidangnya.
MEA
            UU Keinsinyuran ini merupakan salah satu langkah dalam menghadapi MEA (Masyarakat Ekonomi Asean) 2015. Mulai tahun 2015 nanti tidak hanya insinyur-insinyur Indonesia yang bersaing di perusahaan-perusahaan Indonesia. Insinyur dari negara-negara anggota ASEAN juga ikut meramaikan sengitnya persaimgan mendapatkan perkerjaan di Indonesia.
Gelar Insinyur (Ir.) dapat diberikan kepada siapa?
            Menurut Persatuan Insinyur Indonesia (PII), gelar insinyur dapat diberikan kepada siapa saja, tidak harus dari kalangan sarjana teknik, asalkan yang bersangkutan telah bekerja dalam bidang rekayasa teknik untuk melakukan nilai tambah, daya guna dan pelestarian. Oleh sebab itu, jika ingin menjadi insinyur yang baik mariah terus meningkatkan keterampilan kerja setelah tamat pendidikan akademik (S-1) melalui diklat yang dibuat oleh pemerintah supaya negara Indonesia tidak tertinggal dari negara-negara lain.

Tuntutan globalisasi terhadap penerapan standar, yaitu :
  1. Standar Profesional
a.       Sertifikasi Akuntan
b.      Sertifikasi guru/ dosen
c.       Sertifikasi dokter
  1. Standar Produk
a.       CE Mark – Uni Eropa
b.      JAS – Jepang
c.       SNI – Indonesia – Halal
  1. Standar Sistem
a.       ISO 9001
b.      ISO 14001
  1. Standar Kinerja
a.       BAN SM/PT
b.      Six Sigma

Ciri-ciri profesi, yaitu :
  1. Pengetahuan Khusus
a.       Penguasaan teori
b.      Penguasaan metode
c.       Kemampuan menyelesaikan program latihan (ijazah)
d.      Kemampuan aplikasi dari teori ke dalam praktik
e.       Expert (berpengalaman)
  1. Standar moral tinggi, standar moral dituangkan dalam suatu aturan main/ kode etik (himpunan norma yang disepakati)
  2. Pengabdian kepada masyarakat
  3. Memiliki izin khusus
  4. Menjadi anggota organisasi profesi dengan tujuan
a.       Menjamin/ melindungi kepentingan anggota
b.      Memperluas ilmu dan keterampilan dalam bidang yang sama
c.       Menjaga dan menjamin mutu pelayanan.

Prinsip-prinsip etika profesi :
  1. Tanggungjawab terhadap :
a.       Pelaksanaan pekerjaan dan hasilnya
b.      Kehidupan orang lain/ masyarakat (pegawai, buruh, teman, generasi mendatang)
  1. Keadilan, diantaranya :
a.       Menghormati hak orang lain/ profesi lain
b.      Tidak melanggar hak pihak orang lain (lembaga, profesi)
  1. Kebebasan, diantaranya :
a.       Memiliki otonomi dalam menjalankan profesi
b.      Memiliki kebebasan dalam mewujudkan kode etik profesi
c.       Bebas dari campur tangan (yang kelewat batas) dari pihak lain
  1. Tanpa pamrih, diantaranya :
a.       Mendahulukan kepentingan klien daripada kepentingan pribadi/ keluarga
b.      Dalam kondisi tertentu (darurat) bersedia memberikan layanan tanpa imbalan
  1. Kesetiaan, diantaranya :
a.       Setia pada cita-cita luhur profesi
b.      Bertindak konsisten sesuai dengan ilmu yang dimiliki meskipun (mungkin) bertentangan dengan kemajuan klien.

Pengertian Professionalisme
            Professionalisme didefinisikan sebagai suatu paham yang mencitakan yang dilakukannya kegiatan-kegiatan kerja tertentu dalam masyarakat, berbekalkan keahlian tinggi dan berdasarkan rasa keterpanggilan serta ikrar untuk menerima panggilan tersebut untuk dengan semangat pengabdian selalu siap memberikan pertolongan kepada sesama yang lengah dirundung kesulitan ditengah gelapnya kehidupan.

Ciri- ciri professionalisme diantaranya :
  1. Punya keterampilan
  2. Punya ilmu dan pengalaman
  3. Punya sikap berorientasi ke depan
  4. Punya sikap mandiri
Etika profesi seorang insinyur
            Sebagai insinyur untuk membantu pelaksana sebagai seseorang yang professional dibidang keteknikan supaya tidak dapat merusak etika profesi diperlukan sarana untuk mengatur profesi sebagai seorang professional dibidangnya berupa kode etik profesi.
Dalam kode etik insinyur terdapat prinsip-prinsip dasar (catur karsa) yaitu :
  1. Mengutamakan keluhuran budi
  2. Menggunakan pengetahuan dan kemampuannya untuk kepentingan kesejahteraan umat manusia
  3. Bekerja dengan sungguh-sungguh untuk kepentingan masyarakat sesuai tugas dan tanggungjawabnya
  4. Meningkatkan kompetensi dan martabat berbadasarkan keahlian profesional keinsinyuran.

Minggu, 19 Mei 2013



 H


 Human – Virus ini Cuma menyebar dan bekerja pada tubuh manusia

I

Immunodeficiency – immune adalah system kekebalan, deficiency adalah penurunan. HIV menyerang system kekebalan tubuh dengan menghancurkan sel yang melawan penyakit. Tubuh yang system kekebalannya melemah tidak dapat melindungi diri dari penyakit

       V
 Virus – Virus bereproduksi dengan cara mengambil alih sel tubuh yang diinfeksinya.
 


   Sebenarnya virus HIV nggak beda dengan virus-virus lainnya, seperti virus influenza yang menyebabkan flu atau virus campak, virus polio, dll. Tapi setelah selang beberapa waktu, sistem kekebalan yang ada didalam tubuh akan mampu mengusir semua virus yang mengganggu tubuh. Lain halnya dengan HIV- sistem kekebalan manusia tidak bisa membebaskan diri dari HIV. Kenapa tubuh kita tidak mampu mengusir HIV ? Itu sebabnya karena diserang HIV justru adalah sel kekebalan tubuh manusia.
   "HIV bukan penyebab kenatian pada pengidap HIV. Virus ini menghancurkan kekebalan tubuh manusia sehingga rentan terhadap infeksi bakteri dan virus penyakit yang tidak dapat dilawan oleh tubuh tanpa sisitem kekebalan yang normal dan mengakibatkan kematian."
Makin lama HIV berada dalam tubuh, makin banyak tubuh kehilangan daya tahannya, sampai tubuh menjadi sangat lemah dan mudah diserang segala penyakit. Kondisi kritis ini disebut AIDS.
             Jadi, HIV adalah virus yang masuk ke dalam tubuh yang menghancurkan sistem kekebalan dan kalau terus menyebabkan kondisi AIDS, yakni hilangnya sistem pertahanan tubuh sehingga semua jenis penyakit bisa dengan mudah masuk dan akhirnya mengakibatkan kematian.
       
   Mitos yang salah mengenai HIV :
  1. Keringat Menempelnya keringat pengidap HIV positif pada kulit orang sehat tidak akan menularkan virus tersebut. HIV tidak terdapat pada keringat, tapi pada darah, cairan kelamin dan ASI.
  2. Saliva/liur tidak dapat menularkan HIV
  3. Bersin dan batuk merupakan kasus yang sama dengan air liur, dimana cairan hidung bukanlah media penularan HIV, selama tidak mengandung darah.
  4. Menggunakan WC yang sama tidak menyebabkan tertular HIV sebab kotoran dan air seni tidak membawa HIV
  5. Makan dengan alat makan yang sama tidak akan menularkan HIV karena sekali lagi air liur tidak dapat membawa virus ini
  6. Gigitan nyamuk dan serangga lainnya
  7. Berenang bersama
Gimana Cara Penularan HIV ? 
  HIV menyebar pada cairan tubuh manusia, dan hanya ada tiga cairan tubuh yang rawan membawa HIV yaitu darah, ASI, dan cairan kelamin. Diseluruh dunia termasuk di Indonesia saat ini, cairan kelamin adalah media penyebab penyebaran HIV terbesar akibat perilaku seks bebas, dan darah merupakan media kedua terbesar penyebaran HIV diantara pengguna narkoba.

Terapi untuk Pengidap HIV ?
   Sampai saat ini belum ditemukan obat untuk mengatasi HIV, terapi obat yang ada hanya dapat memperlambat kerja virus ini, namun tidak dapat menghilangkan HIV dari tubuh. Khasiat atau kinerja dari terapi ini sangat dipengaruhi seberapa awal terapi mulai digunakan oleh pengidap HIV. Tetapi terapi ini juga memancing seperti tidak berfungsinya organ-organ dalam. 


Nha sekarang uda tahu kan mengenai HIV ? Cukup sekian artikel ini, semoga artikel ini bermanfaat untuk pembaca . . 
Selamat Membaca. . .