Jumat, 08 Maret 2013

SEJARAH GERAKAN PRAMUKA
Kalau kalian mempelajari sejarah gerakan pramuka tidak terlepas dari kisah hidup pendiri gerakan pramuka sedunia yaitu Lord Robert Baden Powell of Gilwell. Kenapa demikian, hal ini dikarenakan pengalamannya yang mendasari pembinaan remaja di negara Inggris. Pembinaan remaja inilah yang kemudian berkembang menjadi gerakan kepramukaan. Baiklah sekarang kita coba membahas sejarah gerakan pramuka mulai dari awal perkembanganya sampai di Indonesia.
  •  Biografi Baden Powell
Dilahirkan pada tanggal 22 Februari 1857 diberi nama Robert Stephenson Smyth. Ayahnya bernama powell beliau seorang Professor Geometry di Universitas Oxford, beliau meninggal pada saat Robert Baden Powell masih kecil. Pengaruh Baden Powell pada kegiatan kepramukaan banyak sekali dan menarik diantaranya :
  1. Beliau ditinggal bapak sejak kecil, maka mendapatkan pembinaan watak ibunya.
  2. Beliau mendapatkan beberapa pelajaran dari kakaknya diantaranya keterampilan berlayar, berenang, berkemah, olah raga dan lain-lainnya.
  3. Sifat Baden Powell yang sangat cerdas, gembira, lucu, suka main musik, bersandiwara, berolah raga, mengarang dan menggambar sehingga disukai teman-temannya.
  4. Pengalaman di India adalah sebagai pembantu Letnan pada Resimen 13 Kavaleri yang berhasil mengikuti jejak kuda yang hilang di puncak gunung dan keberhasilan melatih panca indera kepada Kimball O’Hara.
  5. Terkepung bangsa Boer di kota Mafeking, Afrika Selatan selama 127 hari dan kekurangan makan.
  6. Pengalaman mengalahkan Kerajaan Zulu di Afrika serta mengambil kalung manik kayu milik Raja Dinizulu.
Semua pengalaman-pengalaman tersebut tertulis dalam sebuah buku yang berjudul “Aids To Scouting” yang merupakan petunjuk bagi Tentara muda Inggris supaya bisa melaksanakan tugas penyelidik dengan baik.
William Smyth seorang pimpinan Boys Brigade di Inggris minta agar Baden Powell melatih anggotanya sesuai dengan pengalaman beliau itu. Kemudian dipanggil 21 pemuda dari Boys Brigade di berbagai wilayah Inggris, diajak berkemah dan berlatih di pulau Browns Sea pada tanggal 25 Juli 1907 selama 8 hari.
Pada Tahun 1910 Robert Baden Powell pensiun dari tentara dengan pangkat terakhir Letnan Jenderal. Pada tahun 1912 menikah dengan Ovale St. Clair Soames dan dianugerahi 3 orang anak. Beliau mendapat titel Lord dari Raja George pada tahun 1929 Baden Powell meninggal tanggal 8 Januari 1941 di Nyeri, Kenya, Afrika.
  • Sejarah Kepramukaan Sedunia
Pada tahun 1908 Baden Powell menulis pengalamannya untuk acara latihan kepramukaan yang dirintisnya. Kumpulan tulisannya ini dibuat buku dengan judul “Scouting For Boys”. Buku ini cepat beredar di Inggris dan beberapa negara lainnya setelah itu berdiri organisasi kepramukaan yang awalnya hanya untuk laki-laki dengan nama Boys Scout. Kemudian setelah itu adiknya yang bernama Agnes mendirikan kepramukaan untuk perempuan dengan nama Girl Guides yang diteruskan oleh istri beliau.
Tahun 1916 berdiri kelompok pramuka usia siaga dengan nama CUB (anak serigala) dengan buku The Jungle Book karangan Rudyard Kipling sebagai pedoman kegiatannya. Buku ini bercerita tentang Mowgli si anak rimba yang dipelihara di hutan oleh induk serigala.
Tahun 1918 beliau membentuk Rover Scout bagi mereka yang telah berusia 17 tahun. Tahun 1922 beliau menerbitkan buku Rovering To Success (Mengembara Menuju Bahagia). Buku ini menggambarkan seorang pemuda yang harus mengayuh sampannya menuju ke pantai bahagia.
Tahun 1920 diselenggarakan Jambore Dunia yang pertama di Olympia Hall, London. Beliau mengundang pramuka dari 27 Negara dan pada saat itu Baden Powell diangkat sebagai Bapak Pandu Sedunia (Chief Scout of The World).
Beberapa Kegiatan Jambore Internasional lainnya :
     1.      Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
     2.      Tahun 1924 Jambore II di Ermelunden, Copenhagen, Denmark
     3.      Tahun 1929 Jambore III di Arrow Park, Birkenhead, Inggris
     4.      Tahun 1933 Jambore IV di Godollo, Budapest, Hongaria
     5.      Tahun 1937 Jambore V di Vogelenzang, Blomendaal, Belanda
     6.      Tahun 1947 Jambore VI di Moisson, Perancis
     7.      Tahun 1951 Jambore VII di Salz Kamergut, Austria
     8.      Tahun 1955 Jambore VIII di sutton Park, Sutton Coldfild, Inggris
     9.      Tahun 1959 Jambore IX di Makiling, Philipina
    10.  Tahun 1963 Jambore X di Marathon, Yunani
    11.  Tahun 1967 Jambore XI di Idaho, Amerika Serikat
    12.  Tahun 1971 Jambore XII di Asagiri, Jepang
    13.  Tahun 1975 Jambore XIII di Lillehammer, Norwegia
    14.  Tahun 1979 Jambore XIV di Neishaboor, Iran tetapi dibatalkan
    15.  Tahun 1983 Jambore XV di Kananaskis, Alberta, Kanada
    16.  Tahun 1987 Jambore XVI di Cataract Scout Park, Australia
    17.  Tahun 1991 Jambore XVII di Korea Selatan
    18.  Tahun 1995 Jambore XVIII di Belanda
    19.  Tahun 1999 Jambore XIX di Chili, Amerika Selatan
    20.  Tahun 2003 Jambore XX di Thailand
    21.  Tahun 2007 Jambore XXI di Britania Raya
    22.  Tahun 2011 Jambore XXII di Swedia
Pada Tahun 1914 Robert Baden Powell menulis petunjuk untuk kursus Pembina Pramuka dan baru dapat terlaksana tahun 1919. Dari sahabatnya yang bernama W.F. de Bois Maclarren, beliau mendapat sebidang tanah di Chingford yang kemudian digunakan sebagai tempat latihan dan pendidikan Pembina Pramuka dengan nama Gilwell Park.
Pada Tahun 1920 Robert Baden Powell membentuk Dewan Internasional dengan 9 orang anggota dan Biro Sekretariatnya bertempat di London, Inggris dan tahun 1958 Biro Kepramukaan sedunia dipindahkan dari London ke Ottawa Kanada. Tanggal 1 Mei 1968 Biro kepramukaan Sedunia dipindahkan lagi ke Geneva, Swiss.
Sejak tahun 1920 Kepala Biro Kepramukaan Sedunia dipegang berturut-turut oleh Hebert Martin (Inggris). Kolonel J.S. Nilson (Inggris), Mayjen D.C. Spry (Kanada) yang pada tahun 1965 diganti oleh R.T. Lund 1 Mei 1968 diganti lagi oleh DR. Laszio Nagy sebagai Sekjen.
Biro Kepramukaan sedunia Putra mempunyai 5 kantor kawasan yaitu Costa Rica, Mesir, Philipina, Swiss dan Nigeria. Sedangkan Biro kepramukaan Sedunia Putri bermarkas di London dengan 5 kantor kawasan di Eropa, Asia Pasifik, Arab, Afrika dan Amerika Latin.

SEJARAH GERAKAN PRAMUKA INDONESIA
A. Pendahuluan
Gerakan Kepramukaan di Indonesia adalah salah satu segi pendidikan nasional yang merupakan bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Untuk itu perlu kita perlu mengetahui perkembangan sejarah Kepramukaan di Indonesia.
B. Sejarah Singkat Gerakan Pramuka
Trobosan Robert Boden Powell yang cemerlang dan menarik itu kemudian menyebar ke berbagai negara salah satunya Netherland atau Belanda dengan nama Padvinder. Sama mereka gagasan itu dibawa ke Indonesia dan didirikan organisasi oleh orang Belanda di Indonesia dengan nama NIPV (Nederland Indische Padvinders Vereeniging = Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda).
Kemudian Oleh pemimpin-pemimpin gerakan nasional dibentuk organisasi kepanduan yang bertujuan membangun manusia Indonesia yang baik dan menjadi kader pembangunan nasional. Sehingga muncul beberapa organisasi kepanduan diantaranya JPO (Javaanse Padvinders Organizatie) JJP (Jong Java Padvindery), NATIPIJ (Nationale Islamitsche Padvindery), SIAP (Sarekat Islam Afdeling Padvindery), HW (Hisbul Wathon). Pemerintah Hindia Belanda merasa hawatir dengan adanya beberapa organisasi kepanduan dikarenakan bias menjadi ancaman bagi keberadaan mereka. Pemerintah Hindia Belanda membatasi kemunculannya organisasi kepanduan dengan istilah Padvinder, maka K.H. Agus Salim menggunakan nama Pandu atau Kepanduan.
Dengan meningkatnya kesadaran nasional setelah Sumpah Pemuda, maka pada tahun 1930 organisasi kepanduan seperti IPO, PK (Pandu Kesultanan), PPS (Pandu Pemuda Sumatra) bergabung menjadi KBI (Kepanduan Bangsa Indonesia). Pada tahun 1931 terbentuklah PAPI (Persatuan Antar Pandu Indonesia) yang berubah menjadi BPPKI (Badan Pusat Persaudaraan Kepanduan Indonesia) pada tahun 1938.
Pada waktu pendudukan Jepang Kepanduan di Indonesia dilarang sehingga tokoh Pandu banyak yang masuk Keibondan, Seinendan dan PETA. Setelah tokoh proklamasi kemerdekaan dibentuklah Pandu Rakyat Indonesia pada tanggal 28 Desember 1945 di Sala sebagai satu-satunya organisasi kepanduan.
Sekitar tahun 1961 kepanduan Indonesia terpecah menjadi 100 organisasi kepanduan yang terhimpun dalam 3 federasi organisasi yaitu IPINDO (Ikatan Pandu Indonesia) berdiri 13 September 1951, POPPINDO (Persatuan Pandu Puteri Indonesia) tahun 1954 dan PKPI (Persatuan Kepanduan Puteri Indonesia)
Melihat kelemahan yang ada maka ketiga federasi melebur menjadi satu dengan nama PERKINDO (Persatuan Kepanduan Indonesia).Karena masih adanya rasa golongan yang tinggi membuat Perkindo masih lemah. Kelemahan gerakan kepanduan Indonesia akan dipergunakan oleh pihak komunis supaya menjadi gerakan Pioner Muda seperti yang terdapat di negara komunis. Akan tetapi kekuatan Pancasila dalam Perkindo menentangnya dan dengan bantuan perdana Menteri Ir. Juanda maka perjuangan menghasilkan Keppres No. 238 tahun 1961 tentang Gerakan Pramuka yang pada tanggal 20 Mei 1961 ditandatangani oleh Pjs Presiden RI Ir Juanda karena Presiden Soekarno sedang berkunjung ke Jepang.
Keputusan dalam Keppres ini gerakan pramuka ditetapkan sebagai satu-satunya badan di wilayah Indonesia yang diperkenankan menyelenggarakan pendidikan kepramukaan, sehingga organisasi lain yang menyerupai dan sama sifatnya dengan gerakan pramuka dilarang keberadaannya.
C. Perkembangan Gerakan Pramuka
Ketentuan dalam AD-ART gerakan pramuka tentang prinsip-prinsip dasar metodik pendidikan kepramukaan yang pelaksanaannya seperti tersebut di atas ternyata banyak membawa perubahan sehingga pramuka mampu mengembangkan kegiatannya. Gerakan pramuka ternyata lebih kuat organisasinya dan cepat berkembang dari kota ke desa.
Kemajuan Gerakan Pramuka akibat dari sistem Majelis Pembimbing yang dijalankan di tiap tingkat, dari tingkat Nasional sampai tingkat Gugus Depan. Mengingat kira-kira 80 % penduduk Indonesia tinggal di pedesaan dan 75 % adalah petani maka tahun 1961 Kwarnas Gerakan Pramuka menganjurkan supaya para pramuka mengadakan kegiatan di bidang pembangunan desa. Pelaksanaan anjuran ini terutama di Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur dan Jawa Barat menarik perhatian Pimpinan Masyarakat. Maka tahun 1966 Menteri Pertanian dan Ketua Kwartir Nasional mengeluarkan instruksi bersama pembentukan Satuan Karya Taruna Bumi. Kemudian diikuti munculnya saka Bhayangkara, Dirgantara dan Bahari. Untuk menghadapi problema sosial yang muncul maka pada tahun 1970 menteri Transmigrasi dan Koperasi bersama dengan Ka Kwarnas mengeluarkan instruksi bersama tentang partisipasi gerakan pramuka di dalam penyelenggaraan transmigrasi dan koperasi. Kemudian perkembangan gerakan pramuka dilanjutkan dengan berbagai kerjasama untuk peningkatan kegiatan dan pembangunan bangsa dengan berbagai instansi terkait

Tidak ada komentar:

Posting Komentar